7 Tips Penting Membangun Pengembangan Kepribadian Anak

Tugas Ayah Bunda dalam mendidik anak kian berat di era serba canggih seperti sekarang. Keberadaan media sosial, smartphone, video game dan semacamnya dapat menimbulkan dampak buruk pada perkembangan kepribadian anak. Terlebih lagi, kalau Ayah Bunda tidak melakukan pengawasan. 

Namun, Ayah Bunda perlu sadar kalau pengawasan terhadap anak selama 24 jam selama seminggu adalah hal yang mustahil. Sebagai gantinya, Ayah Bunda dapat mengembangkan pola pendidikan di rumah yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian anak secara positif. 

Ada tujuh tips yang dapat Ayah Bunda praktikkan, yaitu: 

Kepribadian Anak

1. Jadilah Pendengar yang Baik

Setiap anak butuh perhatian. Anak usia balita biasanya mencoba untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya dengan berbicara. Sebagai orang tua, Ayah Bunda perlu mendengarkan setiap perkataan si kecil. Terasa sepele, tetapi perhatian seperti ini memiliki arti penting bagi anak. 

Saat Ayah Bunda mendengar setiap celotehan anak, mereka akan merasa percaya diri dan secure. Di waktu yang sama, anak juga dapat belajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik. 

2. Hindari Kebiasaan Labeling

Perkataan mempunyai kekuatan yang sangat besar. Oleh karena itu, Ayah Bunda perlu memperhatikan penggunaan kata-kata ketika berhadapan dengan si kecil. Jangan sampai terbiasa untuk melabeli anak dengan perkataan tertentu. 

Adele Faber dan Elaine Mazlish lewat bukunya yang berjudul Liberated Parents, Liberated Children mengatakan, anak tidak ubahnya seperti semen basah. Label yang melekat pada anak dapat berpengaruh dan terus menempel pada anak tersebut sampai dewasa.

3. Jangan Biasa Membandingkan Anak

Banyak orang tua yang terbiasa membandingkan si kecil dengan anak lain, baik itu anak tetangga, anak saudara, dan lain sebagainya. Hindari kebiasaan buruk seperti ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Kebiasaan tersebut memunculkan kepribadian anak yang rapuh. Anak akan merasa kalau dirinya masih belum cukup baik di mata orang tuanya. Alhasil, anak akan bingung dengan kepribadiannya sendiri dan memilih untuk mencontoh anak lain biar terlihat bagus di mata Ayah Bunda.

Baca Juga : Berpetualang di kebun Hidroponik

4. Jadilah Role Model untuk Anak

Cara efektif dalam mengembangkan kepribadian anak yang selanjutnya adalah dengan menjadi role model. Anak tidak hanya belajar dari apa yang mereka dengar. Anak mempunyai kecenderungan untuk belajar lebih cepat dari apa yang dilihat dan dirasakannya sehari-hari. Dengan menjadi seorang role model, anak bisa melihat secara langsung perilaku positif Ayah Bunda.

5. Berikan Waktu Bermain

Anak memang butuh waktu belajar. Mereka pun bisa belajar dengan berbagai cara, termasuk di antaranya adalah melalui permainan. Dorong anak untuk bermain dengan teman sebaya. Dari situ, anak akan bisa belajar banyak hal. 

Sebagai contoh, Ayah Bunda dapat mendorong si kecil untuk bermain bola dengan teman-temannya. Di situ, anak dapat belajar tentang kerja sama, cara berkomunikasi yang baik, dan lain sebagainya. Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan anak selama bermain dapat mendorong perkembangan tubuh serta mental anak. 

6. Ajarkan Anak Bersikap Mandiri

Tips penting dalam mendorong kepribadian anak yang positif selanjutnya adalah membiasakan si kecil untuk bersikap mandiri. Ajari anak tentang tanggung jawab yang harus mereka lakukan secara perlahan. Ayah Bunda bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti menyikat gigi, membersihkan mainan, dan lain sebagainya. 

Jangan terbiasa untuk membantu setiap aktivitas anak. Kalau hal ini Ayah Bunda lakukan secara terus-menerus, anak jadi tidak bisa mandiri. Anak bakal mempunyai ketergantungan kepada orang tuanya. Padahal, kemandirian bisa membantu anak dalam mengasah skill serta momen belajar tanggung jawab.

7. Ajari Anak dengan Penuh Kesabaran

Terakhir dan paling penting adalah didik anak dengan penuh kesabaran. Dalam praktiknya, Ayah Bunda bakal kerap menghadapi anak melakukan kesalahan. Ketika berhadapan pada situasi tersebut, tetap sabar dan jangan berteriak dan memarahi anak dengan disertai kekerasan. 

Kemarahan serta melakukan tindakan fisik kepada anak dapat menimbulkan efek yang buruk secara psikologis. Alih-alih memperbaiki, anak bakal mempunyai kecenderungan untuk melakukan kesalahan yang lebih buruk. Sebagai gantinya, jelaskan kesalahan anak secara hati-hati dan ajarkan cara untuk memperbaikinya.

Ingat, anak adalah harta paling berharga setiap orang tua. Didik anak dengan penuh kesabaran. Ketahui & eksplor program-program di Sekolah Murid Merdeka yang cocok untuk anak!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Informasi Terbaru