Categories
Pendidikan Terbaru

Cara Belajar Matematika yang Menyenangkan untuk Anak Usia 3-5 Tahun

Belajar matematika dapat mendorong kemampuan analisis dan berpikir logika anak jadi lebih baik. Oleh karenanya, para ahli menyarankan kepada para orang tua untuk mengajarkan matematika sejak dini kepada anak. Namun, bagaimana cara belajar matematika yang tepat untuk anak usia 3-5 tahun? 

Memilih cara belajar matematika yang tepat untuk anak sangat penting. Terlebih lagi, hampir sebagian besar orang beranggapan kalau matematika adalah pelajaran yang membosankan. Bahkan, matematika termasuk pelajaran yang paling banyak dibenci oleh para siswa. Ayah Bunda tentu tidak ingin anak menjadi salah satu di antaranya, kan? 

Belajar matematika untuk anak dapat Ayah Bunda lakukan sejak dini. Caranya, Ayah Bunda harus memilih metode yang tepat. Dengan begitu, anak bisa melalui proses belajar secara menyenangkan. Mereka dapat menjalaninya tanpa ada beban. Bagaimana caranya? Ada beberapa metode yang bisa Ayah Bunda praktikkan, yaitu: 

Cara Belajar Matematika

Aktivitas Belajar Matematika untuk Anak Usia 3 Tahun

Untuk anak usia 3 tahun, Ayah Bunda dapat mengajari mereka beberapa hal, seperti: 

  • Garis bilangan. Pada cara belajar matematika ini, Ayah Bunda dapat menggunakan kapur untuk menuliskan garis bilangan. Tulis garis bilangan itu di halaman dan ajak anak untuk melewati atau melompatinya. Cara ini mengajak si kecil belajar menghitung dengan menyenangkan. 
  • Membereskan mainan. Ayah Bunda dapat pula mengajak si kecil belajar matematika saat membereskan mainan. Caranya, ajak anak untuk menghitung mainan sambil memasukkannya satu per satu ke keranjang penyimpanan. 
  • Menemukan bentuk. Selanjutnya, Ayah Bunda dapat mengajarkan anak cara pengenalan bentuk. Metode ini bisa Ayah Bunda lakukan dengan menggambar berbagai bentuk benda dan mengajak anak untuk mencocokannya dengan barang-barang di sekitar. 
  • Berhitung. Cara belajar matematika yang tidak kalah gampang adalah melalui pengamatan dan berhitung. Ajak anak ke luar rumah dan mengamati benda-benda di sekitar. Selanjutnya, minta mereka menghitung setiap benda yang dilihatnya. 

Cara Belajar Matematika Anak Umur 4 Tahun

Ketika menginjak usia 4 tahun, kemampuan berhitung anak sudah dapat meningkat. Oleh karena itu, cara belajar matematika yang bisa Ayah Bunda lakukan bisa lebih variatif, di antaranya: 

Baca Juga : Bermain sambil belajar seru

  • Berburu harta karun. Ayah Bunda dapat menggambar peta harta karun dalam menggunakan kertas grafik. Selanjutnya, sembunyikan benda-benda seperti mainan atau permen pada titik-titik tertentu di dalam peta. 
  • Melempar target. Cara selanjutnya adalah dengan bermain melempar target. Dalam permainan ini, Ayah Bunda dapat menggambar lingkaran dengan berbagai warna. Lalu, ajak anak untuk melemparkan bola ke target tersebut. Agar anak semangat, beri nilai ketika anak berhasil melempar pada target warna tertentu. 
  • Bermain dadu. Dalam permainan ini, Ayah Bunda dan anak akan bergantian melempar dadu. Selanjutnya, orang yang melempar dadu perlu melakukan sesuatu (misalnya melompat, tepuk tangan, dan lain sebagainya) beberapa kali sesuai dengan nominal yang muncul di dadu. 

Kegiatan Belajar Matematika Anak Usia 5 Tahun

Anak usia 5 tahun mempunyai pemahaman konsep angka yang sudah cukup baik. Alhasil, Ayah Bunda dapat mengajak mereka bermain matematika secara lebih variatif, seperti:

  • Yes or no. Dalam permainan ini, Ayah Bunda dapat menggunakan benda dengan bentuk tertentu atau nomor bilangan pada sebuah kertas. Kertas tersebut selanjutnya ditempatkan di atas kepala pemain. 

Tugas pemain adalah menebak angka atau bentuk yang ada dalam kertas. Caranya, dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, apakah nomor genap? Apakah nomornya antara 4 dan 8? dan lain sebagainya.

  •  Bola matematika. Ayah Bunda dapat menggunakan bola yang sudah ditulis dengan angka-angka. Lalu, minta anak untuk melempar bola sesuai dengan angka yang tertulis pada permukaan bola. 
  • Lompat ukur. Ada pula cara belajar matematika dengan mengajak anak melompat. Selanjutnya, Ayah Bunda dapat mengukur hasil lompatannya. Selain menyenangkan, metode ini juga dapat mendorong kemampuan kompetitif anak. 

Nah, itulah berbagai cara belajar matematika yang bisa Ayah Bunda praktikkan di rumah. Lewat metode tersebut, pembelajaran matematika untuk anak bisa dilakukan dengan lebih menyenangkan, bukan? 

Selamat mencoba dan eksplor program-program yang cocok untuk anak di Sekolah Murid Merdeka!

Categories
Parenting Terbaru

Cara Mendorong Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Pra-TK

Ayah Bunda harus tahu kalau 90% perkembangan otak anak berlangsung saat mereka berusia dini. Oleh karena itu, masa pra-TK adalah momen tepat dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak. Kemampuan kognitif berkaitan dengan berbagai hal, termasuk di antaranya adalah cara berkomunikasi, kemampuan berpikir, penyelesaian masalah, dan lain sebagainya. 

Perkembangan Kemampuan Kognitif

Mengapa Anak Perlu Mengembangkan Kemampuan Kognitif di Usia PraTK

Ayah Bunda mungkin berpikir, mengapa anak perlu meningkatkan kemampuan kognitif? Ada banyak alasan yang menjadi jawabannya. Perkembangan kognitif anak mempunyai kaitan erat dengan kemampuan berpikir. Kemampuan kognitif yang baik membuat anak bisa memperoleh beberapa keuntungan, termasuk di antaranya adalah: 

  • Memproses informasi baru dengan lebih cepat
  • Meningkatkan kemampuan berpikir secara fokus
  • Mendorong kemampuan berpikir kritis

Singkatnya, kemampuan kognitif berhubungan erat dengan perkembangan otak. Oleh karena itu, tidak heran kalau si kecil yang mempunyai kemampuan kognitif baik, akan tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas. 

Baca Juga : Belajar di Kelas Tatap Muka Rutin SMM

Aktivitas yang Mendorong Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Ada banyak kegiatan yang dapat mendorong perkembangan kognitif anak. Kegiatan tersebut di antaranya adalah: 

1. Puzzle

Bermain puzzle adalah cara yang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Dari permainan puzzle, anak bisa belajar menyelesaikan sebuah permasalahan. Selain itu, puzzle juga dapat mendorong anak untuk belajar berkonsentrasi, bersabar, dan memunculkan perasaan senang atas sebuah pencapaian.  

2. Melakukan Pemilahan

Aktivitas bermain dalam melakukan pemilahan benda juga sangat efektif dalam mendorong perkembangan kognitif anak. Lewat kegiatan ini, anak dapat mengenali berbagai bentuk benda. Selanjutnya, mereka bisa mengamati perbedaan serta persamaan dari benda-benda tersebut. 

3. Latihan Warna dan Bentuk

Aktivitas anak yang tidak kalah menarik untuk perkembangan kemampuan kognitifnya adalah belajar bentuk dan warna. Latihan ini adalah salah satu bentuk kegiatan observasi yang menarik bagi anak. Sebagai contoh, Ayah Bunda dapat meminta si kecil untuk mengambil pita berwarna merah muda di antara tumpukan barang-barang dengan berbagai warna. 

4. Bermain dengan Benda-Benda di Sekitar

Cara selanjutnya adalah pengembangan kognitif anak adalah melalui permainan dengan benda yang mereka temui sehari-hari. Metode belajar seperti ini sangat efektif dalam mendorong perkembangan otak anak. Mereka bisa berimajinasi dan berkreasi secara bebas cukup dengan menggunakan peralatan yang sederhana. 

5. Bermain Game

Metode belajar yang paling menyenangkan bagi seorang anak adalah melalui permainan. Anak bisa belajar banyak hal dari sebuah permainan yang mereka lakukan. Terlebih lagi, permainan tersebut dilakukan bersama-sama dengan teman sebaya. 

Ada banyak pilihan permainan yang bisa Ayah Bunda pilih. Sebagai contoh, permainan petak umpet. Dalam permainan ini, anak bisa berpikir kreatif dalam mencari tempat persembunyian. Ayah Bunda bakal terkejut dengan bagaimana cara mereka bersembunyi. 

6. Membaca

Ayah Bunda dapat pula membiasakan si kecil untuk membaca buku. Caranya mudah, ajak anak untuk membaca buku cerita yang disukainya. Bacakan buku tersebut di depan mereka. Agar menarik, baca buku cerita itu dengan disertai ekspresi sesuai dengan isi buku. 

Kebiasaan mengajak anak membaca buku bakal membuat mereka memperoleh kosakata yang banyak. Selain itu, anak juga dapat belajar kemampuan berbahasa dengan baik. Tidak menutup kemungkinan, anak bakal menjadi pribadi yang gemar membaca di masa depan.

7. Ajukan Pertanyaan

Cara terakhir dalam mendorong perkembangan kognitif anak adalah dengan mengajukan pertanyaan. Sebagai langkah awal, ajukan pertanyaan yang sederhana. Misalnya, minta anak untuk menirukan suara kucing atau tanyakan apa saja aktivitas yang mereka lakukan sepanjang hari. 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuat si kecil berpikir dan merasa lebih percaya diri. Kalau perlu, Ayah Bunda bisa memilih jenis pertanyaan yang mendorong anak untuk menjawab dengan disertai penjelasan. 

Aktivitas yang dapat mendorong kemampuan kognitif anak bisa Ayah Bunda lakukan di rumah. Kuncinya, temani anak dan ajari mereka dengan penuh kesabaran. Ayo eksplor dan ketahui program-program di Sekolah Murid Merdeka!

Categories
Parenting Terbaru

7 Tips Penting Membangun Pengembangan Kepribadian Anak

Tugas Ayah Bunda dalam mendidik anak kian berat di era serba canggih seperti sekarang. Keberadaan media sosial, smartphone, video game dan semacamnya dapat menimbulkan dampak buruk pada perkembangan kepribadian anak. Terlebih lagi, kalau Ayah Bunda tidak melakukan pengawasan. 

Namun, Ayah Bunda perlu sadar kalau pengawasan terhadap anak selama 24 jam selama seminggu adalah hal yang mustahil. Sebagai gantinya, Ayah Bunda dapat mengembangkan pola pendidikan di rumah yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian anak secara positif. 

Ada tujuh tips yang dapat Ayah Bunda praktikkan, yaitu: 

Kepribadian Anak

1. Jadilah Pendengar yang Baik

Setiap anak butuh perhatian. Anak usia balita biasanya mencoba untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya dengan berbicara. Sebagai orang tua, Ayah Bunda perlu mendengarkan setiap perkataan si kecil. Terasa sepele, tetapi perhatian seperti ini memiliki arti penting bagi anak. 

Saat Ayah Bunda mendengar setiap celotehan anak, mereka akan merasa percaya diri dan secure. Di waktu yang sama, anak juga dapat belajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik. 

2. Hindari Kebiasaan Labeling

Perkataan mempunyai kekuatan yang sangat besar. Oleh karena itu, Ayah Bunda perlu memperhatikan penggunaan kata-kata ketika berhadapan dengan si kecil. Jangan sampai terbiasa untuk melabeli anak dengan perkataan tertentu. 

Adele Faber dan Elaine Mazlish lewat bukunya yang berjudul Liberated Parents, Liberated Children mengatakan, anak tidak ubahnya seperti semen basah. Label yang melekat pada anak dapat berpengaruh dan terus menempel pada anak tersebut sampai dewasa.

3. Jangan Biasa Membandingkan Anak

Banyak orang tua yang terbiasa membandingkan si kecil dengan anak lain, baik itu anak tetangga, anak saudara, dan lain sebagainya. Hindari kebiasaan buruk seperti ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Kebiasaan tersebut memunculkan kepribadian anak yang rapuh. Anak akan merasa kalau dirinya masih belum cukup baik di mata orang tuanya. Alhasil, anak akan bingung dengan kepribadiannya sendiri dan memilih untuk mencontoh anak lain biar terlihat bagus di mata Ayah Bunda.

Baca Juga : Berpetualang di kebun Hidroponik

4. Jadilah Role Model untuk Anak

Cara efektif dalam mengembangkan kepribadian anak yang selanjutnya adalah dengan menjadi role model. Anak tidak hanya belajar dari apa yang mereka dengar. Anak mempunyai kecenderungan untuk belajar lebih cepat dari apa yang dilihat dan dirasakannya sehari-hari. Dengan menjadi seorang role model, anak bisa melihat secara langsung perilaku positif Ayah Bunda.

5. Berikan Waktu Bermain

Anak memang butuh waktu belajar. Mereka pun bisa belajar dengan berbagai cara, termasuk di antaranya adalah melalui permainan. Dorong anak untuk bermain dengan teman sebaya. Dari situ, anak akan bisa belajar banyak hal. 

Sebagai contoh, Ayah Bunda dapat mendorong si kecil untuk bermain bola dengan teman-temannya. Di situ, anak dapat belajar tentang kerja sama, cara berkomunikasi yang baik, dan lain sebagainya. Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan anak selama bermain dapat mendorong perkembangan tubuh serta mental anak. 

6. Ajarkan Anak Bersikap Mandiri

Tips penting dalam mendorong kepribadian anak yang positif selanjutnya adalah membiasakan si kecil untuk bersikap mandiri. Ajari anak tentang tanggung jawab yang harus mereka lakukan secara perlahan. Ayah Bunda bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti menyikat gigi, membersihkan mainan, dan lain sebagainya. 

Jangan terbiasa untuk membantu setiap aktivitas anak. Kalau hal ini Ayah Bunda lakukan secara terus-menerus, anak jadi tidak bisa mandiri. Anak bakal mempunyai ketergantungan kepada orang tuanya. Padahal, kemandirian bisa membantu anak dalam mengasah skill serta momen belajar tanggung jawab.

7. Ajari Anak dengan Penuh Kesabaran

Terakhir dan paling penting adalah didik anak dengan penuh kesabaran. Dalam praktiknya, Ayah Bunda bakal kerap menghadapi anak melakukan kesalahan. Ketika berhadapan pada situasi tersebut, tetap sabar dan jangan berteriak dan memarahi anak dengan disertai kekerasan. 

Kemarahan serta melakukan tindakan fisik kepada anak dapat menimbulkan efek yang buruk secara psikologis. Alih-alih memperbaiki, anak bakal mempunyai kecenderungan untuk melakukan kesalahan yang lebih buruk. Sebagai gantinya, jelaskan kesalahan anak secara hati-hati dan ajarkan cara untuk memperbaikinya.

Ingat, anak adalah harta paling berharga setiap orang tua. Didik anak dengan penuh kesabaran. Ketahui & eksplor program-program di Sekolah Murid Merdeka yang cocok untuk anak!

Categories
Parenting Terbaru

Mengembangkan Bakat Anak Sejak Dini Itu Penting, Ini 5 Alasan Utamanya

Setiap anak mempunyai keistimewaan serta keunikan tersendiri. Keistimewaan dan keunikan tersebut bisa berupa bakat yang mereka miliki sejak kecil. Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab penting dalam menemukan serta mengembangkan bakat anak. Tanpa peran orang tua, anak tidak akan mampu mengembangkan bakatnya dengan baik. 

Mendorong pengembangan bakat si kecil memang satu dari sekian banyak tugas dan tanggung jawab orang tua. Namun, Ayah Bunda perlu menempatkan prioritas pengembangan bakat. Mengapa? Ada lima alasan kuat yang menjadi jawabannya, yaitu: 

Bakat Anak

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Anak mempunyai kecenderungan bermasalah dengan rasa percaya diri ketika mereka berhadapan pada situasi yang asing dan tidak familier. Situasi seperti ini bakal terus mereka hadapi dan merupakan bagian dari proses belajar. Pengembangan bakat anak sejak dini, membantu mereka dalam menjalaninya secara lebih lancar dan tanpa hambatan. 

Bakat membuat anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi berbagai kondisi. Bakat tersebut membuat si kecil sadar kalau mereka mempunyai kelebihan yang tak dipunyai oleh teman sebaya. Dengan pemahaman seperti itu, anak yakin kalau dia tidak kalah dibandingkan dengan anak lain. 

2. Mendorong Pengembangan Skill

Cara yang paling efektif dalam mendorong pengembangan bakat anak adalah dengan mengajak anak mencoba berbagai aktivitas. Ayah Bunda dapat mengajak anak untuk bermain bola, mewarnai buku gambar, bermain musik, melukis, dan lain sebagainya. Bisa jadi, salah satu dari kegiatan tersebut adalah bakat yang anak miliki. 

Dalam melakukan aktivitas pengembangan bakat tersebut, Ayah Bunda perlu melakukannya secara perlahan. Ayah Bunda tidak bisa serta merta menemukan bakat tersembunyi yang dimiliki anak. Prosesnya memang lama, dan butuh kesabaran. Namun, melalui proses tersebut, anak bisa mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, serta sosialnya. 

3. Bekal Kesuksesan Masa Depan Anak

Sebagai orang tua, Ayah Bunda tentu ingin agar si kecil meraih kesuksesan besar di masa depan. Mendorong pengembangan bakat anak sejak dini adalah langkah awal untuk mewujudkannya. Pengembangan bakat tersebut membantu anak untuk secara positif memanfaatkan keahlian yang dimilikinya. 

Lewat bekal keahlian yang telah diasah sejak kecil, anak jadi lebih tahu pilihan karier yang mereka inginkan di masa depan. Dengan bekal keahlian tersebut, anak bisa memperoleh berbagai pencapaian yang membanggakan. Pencapaian-pencapaian tersebut bakal mendorong mereka untuk makin fokus dalam mengasah bakat serta keahliannya.

Baca Juga : Kegiatan Seru Asah Kreativitas Anak

4. Menciptakan Lingkungan yang Suportif

Pengembangan bakat sejak dini membuat Ayah Bunda dapat menciptakan lingkungan yang suportif dan ideal bagi si kecil. Terlebih lagi, usia anak-anak adalah momen berharga yang memungkinkan si kecil untuk belajar banyak hal dengan mudah. 

Sebagai contoh, ketika Ayah Bunda mengetahui kalau anak suka dengan sepak bola atau basket. Pada situasi tersebut, Ayah Bunda akan berupaya untuk menyediakan fasilitas penunjang yang memadai agar anak bisa bermain sepak bola atau basket dengan nyaman. 

Situasinya bakal sangat berbeda ketika anak sudah berusia dewasa. Cara pandang anak terhadap dunia sudah berbeda. Selain itu, kemampuan anak dalam belajar juga tidak sebagus ketika masih anak-anak. Ada banyak gangguan yang menghalangi. 

5. Investasi Terpenting dalam Hidup

Membesarkan anak merupakan tugas yang sangat berat, apalagi di era modern seperti sekarang. Ada banyak tantangan yang bakal Ayah Bunda hadapi dalam menjalaninya. Ditambah lagi, anak bakal berhadapan dengan situasi yang jauh lebih berat dibandingkan dengan kondisi masa kecil Ayah Bunda. 

Ada banyak buku serta panduan tentang cara mendidik anak menjadi pribadi yang mandiri. Ayah Bunda dapat memperkaya pengetahuan tentang berbagai buku terkait pendidikan anak. Lewat praktik secara langsung, Ayah Bunda akan tahu metode yang paling efektif dan efisien dalam mendidik anak. 

Hal yang paling penting, proses pengembangan bakat anak harus Ayah Bunda lakukan tanpa paksaan. Ingat, anak merupakan salah satu bentuk investasi paling penting yang Ayah Bunda miliki. Jadi, perlakukan anak dengan sebaik-baiknya. Eksplor lebih lanjut program-program di Sekolah Murid Merdeka!

Categories
Pendidikan Terbaru

5 Manfaat Belajar Matematika, Penting untuk Perkembangan Anak

Ayah Bunda mempunyai tugas penting dalam mendidik anak sehingga siap menyongsong masa depan. Dalam prosesnya, ada banyak pengetahuan yang dibutuhkan oleh si kecil, termasuk matematika. Ayah Bunda mungkin berpikir kalau manfaat belajar matematika hanya untuk kepentingan akademik. Padahal, anak bisa memperoleh manfaat jauh lebih besar dari itu, lho. 

Manfaat Belajar Matematika

Manfaat Belajar Matematika

Biar Ayah Bunda tahu, ini lima manfaat besar yang bisa didapatkan oleh anak ketika belajar matematika, yaitu: 

1. Bagus untuk Perkembangan Otak

Riset oleh Dr. Tanya Evans dari Universitas Stanford pada 2015 memperlihatkan bagaimana proses belajar matematika mendorong perkembangan otak anak. Dalam riset tersebut, terungkap kalau anak yang belajar matematika mempunyai perkembangan otak lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak belajar matematika. 

Tingkat perkembangan otak pada anak yang belajar matematika itu secara khusus berkaitan erat dengan berbagai kemampuan kognitif. Beberapa di antaranya adalah terkait kemampuan mengambil keputusan serta memfokuskan pikiran pada objek tertentu. 

2. Membantu Belajar Mengelola Keuangan

Ketika anak belajar matematika, mereka akan memiliki kemampuan berhitung yang baik. Pengetahuan ini, selanjutnya dapat membantu mereka dalam proses belajar mengelola keuangan pribadi. Mereka punya kemampuan untuk mengatur agar pengeluaran tidak lebih besar dibanding yang yang dimiliki. 

Pengelolaan keuangan pribadi adalah kemampuan penting yang harus dimiliki oleh anak. Keahlian ini dapat membantu anak untuk menjaga agar keuangan pribadi tetap sehat. Beban utang yang mereka punyai juga sangat minim dan tidak akan terlalu berdampak pada kondisi keuangan secara menyeluruh.

Baca Juga : Belajar Mengenal Bagian Otak

3. Mendorong Kemampuan Problem Solving

Manfaat belajar matematika bagi anak yang tidak kalah penting adalah mendorong kemampuan mereka dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau problem solving. Belajar matematika membantu anak untuk terbiasa melakukan analisis dan mencari solusi yang terbaik untuk sebuah permasalahan. 

Kemampuan analisis berkaitan erat dengan cara berpikir anak secara kritis dalam memandang setiap permasalahan di sekitar. Di waktu yang sama, matematika mendorong si kecil untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang logis dalam setiap menghadapi setiap problem. 

Kemampuan berpikir logis mempunyai kaitan yang sangat erat dengan problem solving. Anak yang terbiasa berpikir secara logis akan memilih untuk membagi permasalahan dalam skala yang lebih kecil. Selanjutnya, mereka bisa mencari setiap solusi atas masing-masing permasalahan. 

Cara berpikir seperti ini membuat anak bisa mencoba cara yang kreatif dalam setiap penyelesaian masalah. Dengan begitu, mereka akan terbiasa untuk mencari sebuah solusi secara kreatif dan cerdas. 

4. Matematika Dibutuhkan dalam Kehidupan Sehari-hari

Manfaat belajar matematika tidak hanya dibutuhkan ketika anak bercita-cita menjadi seorang ahli matematika atau ilmuwan. Anak juga memerlukan keahlian matematika ketika mereka menjalani karier lain di masa depan. Setidaknya, mereka perlu memahami konsep matematika dasar. 

Contohnya, seorang programmer harus mempunyai cara berpikir yang logis dan kerap memerlukan kemampuan berhitung dalam proses pembangunan sebuah software. Demikian pula seorang tenaga arsitek atau ahli sipil yang perlu memiliki dasar matematika yang kuat agar dapat menghasilkan desain bangunan yang estetis dan berkualitas. 

5. Meningkatkan Kemampuan Logika

Manfaat terakhir dan tidak kalah penting adalah terkait dengan pengembangan kemampuan berpikir logis. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran matematika dalam memahami sebuah pola yang terlihat abstrak.

 Awalnya, anak akan belajar dengan pola yang terlihat sederhana dan dapat mereka selesaikan dengan mudah. Seiring waktu, anak bakal memiliki kemampuan untuk mengenali serta menyelesaikan problem dengan pola yang rumit. 

Nah, itulah manfaat belajar matematika bagi anak yang perlu Ayah Bunda ketahui. Ayah Bunda pun bisa mulai mengajarkan konsep matematika kepada anak sejak dini, termasuk ketika berada di rumah. Konsep dasar tersebut selanjutnya bisa membantu anak dalam memahami pembelajaran matematika di sekolah. 

Dengan cara seperti itu, matematika akan menjadi bagian dari keseharian si kecil. Mereka tidak akan menganggapnya sebagai sebuah beban, melainkan hal yang menyenangkan. Ketahui & eksplor lebih lanjut di Sekolah Murid Merdeka!