Categories
Berita Terkini SMM Pendidikan Terbaru

Resmi Dibuka, Kenalan Yuk sama SMM Grogol Jakarta Barat

Kabar baik untuk warga Jakarta Barat! Di tahun 2023 SMM membuka hub baru untuk pembelajaran yang lebih menyenangkan dari tingkat PAUD, SD, SMP, dan SMA. Seperti apa keseruan yang ditawarkan dari SMM Grogol Jakarta Barat? 

Simak ulasan singkatnya di artikel ini ya!

Lokasi SMM Grogol Jakarta Barat

Alamat: Gedung Kantor Pos Indonesia, 1 Jalan Dokter Susilo Raya.1, RW No.2, Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11450

SMM Grogol Jakarta Barat terletak di lantai 2, di atas Kantor Pos. Bunda akan familiar dengan spanduk SMM yang sudah terpasang di pagar kaca lantai 2. Atau lebih mudahnya, bisa langsung klik URL Google Map berikut. 

Fasilitas SMM Grogol Jakarta Barat

Sebagai sekolah unggulan, SMM berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang terbaik, tidak terkecuali pada hub baru kami, SMM Grogol Jakarta Barat. 

  1. Platform chatting #TanyaSMM dan Zoom
    Mengusung sistem blended learning, pembelajaran secara daring tentu tidak bisa dipisahkan dengan penggunaan aplikasi, yaitu Zoom untuk pembelajaran daring secara langsung dan platform chatting seperti #TanyaSMM untuk kebutuhan tanya jawab dengan fasilitator 24 jam di luar Zoom.
  2. Kapasitas ruangan offline yang memadai
    SMM Grogol Jakarta Barat dibuka untuk tingkat PAUD, SD, SMP, dan SMA yang menawarkan kelas secara daring dan luring. Untuk pembelajaran luring, tersedia 3 ruangan dengan kapasitas maksimal 20 anak per ruangan. Jumlah kapasitas yang sudah dipertimbangkan dengan matang untuk mencapai pembelajaran yang lebih efektif.

  3. Toolkit lengkap
    Fasilitas toolkit berfungsi sebagai bahan atau alat yang digunakan sebagai media untuk belajar. Media ini bisa digunakan saat anak belajar di rumah. Toolkit ini sudah masuk ke biaya pendaftaran, sehingga Bunda tidak perlu membayar biaya lagi. Toolkit akan dikirimkan ke alamat masing-masing sesuai dengan data alamat di formulir pendaftaran.

Melalui blended learning, SMM berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang terbaik bagi murid.

  • Pembelajaran yang menyenangkan
    Di SMM, kami berkomitmen untuk menyediakan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas dengan biaya yang terjangkau.
  • Pengajar profesional & berpengalaman
    Bermain dan belajar, keduanya bisa didapatkan sekaligus bersama pengajar profesional yang sudah berpengalaman.
  • Metode belajar praktikal dengan berbagai media edukatif
    Tidak hanya memahami teori, murid juga akan dibekali dengan praktikal untuk memberikan pemahaman lebih mendalam dan study case dari materi yang sudah diterima.
  • Menerapkan protokol kesehatan ketat
    Kenyamanan dan keamanan harus menjadi prioritas. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran luring, kami selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk penggunaan hand sanitizer, masker, dan pembatasan kapasitas ruangan belajar.

Nah, Bunda bisa mempelajari lebih detail tentang informasi masing-masing jenjang pendidikan yang ditawarkan (PAUD, SD, SMP, dan SMA) melalui perkenalan profil SMM di sini ya.

Cara Daftar ke SMM Grogol Jakarta Barat

Berikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dengan sistem blended learning (daring dan luring) kepada anak, dengan mendaftar ke SMM Grogol Jakarta Barat. Bunda bisa memanfaatkan kesempatan trial kelas luring (tatap muka) di SMM Grogol Jakarta Barat tanpa pungutan biaya. 

Tidak ada persyaratan khusus, hanya cukup mengisi formulir ini, kemudian tunggu informasi yang akan kami kirimkan. Langsung coba sekarang yuk!

Categories
Pendidikan Terbaru

Usia Ideal untuk Anak Sekolah PAUD

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan anak juga semakin berkembang. Salah satunya kebutuhan terhadap pendidikan sejak dini yang bisa dilakukan secara formal di PAUD maupun non formal. 

Meski bukan termasuk dari bagian wajib belajar, tidak sedikit orang tua yang mendaftarkan anaknya ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) supaya lebih siap dengan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Lalu pertanyaannya, bagaimana cara kita menandai bahwa anak sudah siap masuk sekolah PAUD? Sekolah PAUD umur berapa?

Mari kita bedah satu persatu dengan mengenal tanda kesiapan anak berikut ini.

  1. Anak mulai menunjukkan kemandiriannya

    Meski jenjangnya masih pra SD, sekolah di PAUD juga sebaiknya dilakukan apabila anak sudah mulai menunjukkan kemandiriannya. Setidaknya, anak sudah biasa mengerjakan kebutuhan dasarnya sendiri, seperti makan siang tanpa disuapi, mencuci tangan setelah beraktivitas, dan tidak harus dijaga sepanjang hari oleh orang tua. 

    Idealnya, sebelum berusia 4 tahun anak sudah mulai diajarkan hal tersebut. Sehingga, ketika ia memasuki usia 4-5 tahun, sudah siap untuk mendapatkan pengalaman baru di luar rumah, dengan sekolah PAUD. 

    Tapi secara umum, kebijakan batas usia anak untuk PAUD ditentukan oleh sekolah masing-masing. Jadi, Bunda hanya perlu memastikan untuk mengajari anak untuk mandiri dengan kebutuhan dasarnya, secara bertahap.   

  2. Anak mulai membutuhkan pengalaman sosial dan edukatif yang baru

    Salah satu praktik pembelajaran yang dilakukan di PAUD adalah mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan belajar dan bermain secara kelompok. Karena pada dasarnya bersosialisasi adalah kemampuan yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. 

    Hal inilah yang biasanya belum bisa terpenuhi jika hanya mengajak anak bermain di rumah sendiri. Lain halnya jika anak mulai dikenalkan kepada teman sebayanya di sekolah, selain bermain, anak juga akan sekaligus mendapatkan kesempatan untuk mempelajari hal baru sesuai kurikulum yang sudah disiapkan sekolah.

    Kalau Bunda masih bingung mau pilih sekolah PAUD untuk anak, yuk coba kenalan dulu sama Sekolah Murid Merdeka (SMM). Bunda bisa baca profil sekolah PAUD dan manfaat yang ditawarkan SMM di sini, termasuk harga spesial untuk pendaftaran lebih awal. 

    Tidak perlu khawatir dengan lokasi sekolahnya, Bunda bisa mendapatkan informasi sekolah PAUD terdekat (SMM hub) yang sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Atau kalau mau mengintip dulu gambaran aktivitas belajarnya, Bunda bisa banget loh dapat kesempatan gratisnya di sini. 

  3. Stamina fisik anak yang cukup

    Pendidikan memang penting, tapi kesehatan anak adalah prioritas utama. Anak yang siap untuk sekolah harus dipastikan kondisi fisiknya yang prima. Sebagai orang tua, hal yang bisa dilakukan adalah memastikan jadwal istirahat anak tercukupi dengan baik (tidur siang maupun malam) serta asupan gizinya yang cukup.

    Jika sudah, maka Bunda bisa melihat bagaimana perkembangan anak. Jika menunjukkan tanda stamina fisiknya sudah cukup untuk mengikuti aktivitas belajar di sekolah, maka tidak ada salahnya untuk mulai mencari informasi sekolah buat anak.

Setiap orang tua pasti ingin mengupayakan yang terbaik untuk anaknya, termasuk mencukupi kebutuhan pendidikannya. Tapi, sebagai orang tua perlu membaca banyak literasi supaya bisa lebih mengetahui tanda-tanda yang sudah ditunjukkan anak. Salah satunya tanda kesiapan mereka untuk mulai menerima pendidikan formal di sekolah, belajar dan bermain yang bisa didapatkan sekaligus di Sekolah Murid Merdeka (SMM).

Categories
Pendidikan Terbaru

Pentingnya Pendidikan untuk Anak dan Cara Memilih Sekolah yang Baik

Hai Bunda, kalau sudah sampai di halaman ini pasti Bunda sedang mempelajari tips parenting, khususnya tentang pendidikan untuk anak. Sejak anak berusia dini (0-5 tahun) hingga masuk ke usia siap sekolah, pendidikan ini sifatnya krusial karena berkaitan langsung dengan perkembangan karakter dan dan intelegensi.

Pentingnya Pendidikan untuk Anak

Every child has the right to learn.

Satu kalimat itu saja sebenarnya sudah bisa menjawab pertanyaan “mengapa pendidikan untuk anak itu penting?” 

Tapi rupanya tidak hanya itu saja, masih ada banyak jawaban yang bisa diberikan dengan mengulas satu persatu manfaat pendidikan untuk anak sejak dini.

  1. Memberikan pengalaman baru

    Selalu ada pengalaman pertama untuk anak, begitu pula dengan pendidikan. Sejak di rumah, anak pertama kali mengenal orang di sekitarnya, dan aktivitas harian lainnya. Bagi anak, bersosialisasi adalah pengalaman baru yang harus diajarkan supaya tidak salah kaprah. 

    Rumah adalah tempat anak pertama kali mendapatkan pendidikannya secara informal, terutama dari ibunya. Untuk memberikan pengalaman baru yang tepat bagi anak, orang tua akan mempelajarinya melalui ilmu atau tips parenting.

  2. Memfasilitasi curiosity anak

    Berbicara tentang anak pasti identik dengan rasa penasarannya. Anak suka mencari tahu berbagai hal untuk menjawab rasa penasaran mereka. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan sebagai fasilitator pertama untuk mengarahkan rasa penasaran anak menjadi sesuatu yang menarik dipelajari. 

    Misalnya ketika anak mulai penasaran dengan teknologi. Alih-alih memberikan mereka langsung gadget untuk dimainkan sepuasnya, Bunda bisa mencari alternatif seperti pembelajaran menarik yang menggabungkan metode belajar digital dan konvensional seperti program yang ditawarkan oleh Sekolah Murid Merdeka (SMM). 

  3. Membantu perkembangan karakter dan intelegensi anak

    Pendidikan yang baik dapat membantu anak untuk mengembangkan potensi dan kemampuan intelegensinya seperti

    • Kecerdasan visual (spasial)
    • Kecerdasan verbal (linguistik)
    • Kecerdasan matematika (logis)
    • Kecerdasan jasmani (kinestetik)
    • Kecerdasan musik
    • Kecerdasan interpersonal
    • Kecerdasan intrapersonal
    • Kecerdasan naturalistik

    Selain itu, pendidikan juga dapat mengenalkan nilai baik kepada anak sehingga membantu perkembangan karakter mereka sesuai ajaran yang diterima. Dimulai dari hal sederhana dengan membiasakan untuk mengucapkan minta tolong, maaf, dan terima kasih pada anak.

    Menanamkan nilai baik harus dilakukan sejak dini, karena usia golden years membuat mereka lebih mudah menyerap informasi dan merekamnya di memori untuk jangka waktu yang lama.

Cara Memilih Sekolah yang Baik untuk Anak

Setelah membaca satu persatu ulasan manfaat di atas, kita pasti sepakat bahwa pendidikan untuk anak harus disiapkan sejak dini supaya dapat membantu mereka untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya. 

Lalu bagaimana jika usia anak sudah cukup untuk masuk sekolah, tapi bingung cara memilih sekolah yang baik untuk anak? Mari berkenalan dengan Sekolah Murid Merdeka (SMM). 

Sekolah unggulan di Indonesia yang mengusung metode blended learning. SMM adalah pilihan sekolah yang tepat buat Bunda yang ingin memberikan pendidikan terbaik, fasilitas belajar yang lengkap, dan guru (fasilitator) yang dan siap mendampingi buah hati. 

Salah satu bagian terbaik dari SMM adalah memprioritaskan learning experience murid. Bunda juga bisa mencobanya secara gratis untuk kegiatan belajar daring dan tatap muka di sini sebelum membeli program pembelajarannya. Menarik bukan?

Categories
Parenting Terbaru

Ini Pentingnya Mengajarkan Etika Sopan Santun pada Anak

Usia di bawah 5 tahun menjadi waktu yang tepat untuk orang tua melatih dan mengajarkan anak pada banyak kebiasaan baik. Ini termasuk disiplin, mengelola emosi, mengatasi rasa sedih, menunjukkan sikap empati, bersikap mandiri, bersosialisasi, dan tak ketinggalan, etika sopan santun. Bukan tanpa alasan, semua hal tersebut akan menjadi bekal anak untuk menghadapi berbagai situasi dan karakter orang lain di masa remaja dan dewasanya nanti. 

Pentingnya Mengajari Anak Etika Sopan Santun Sejak Dini

Etika Sopan Santun

Lalu, mengapa etika sopan santun jadi salah satu hal yang harus diajarkan pada anak sedini mungkin? Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dan membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan, melakukan interaksi sosial menjadi kebutuhan manusia untuk dapat menjaga kesehatan mentalnya. Supaya sosialisasi dan interaksi dengan orang lain terjalin baik, tentu dibutuhkan etika, tata krama, dan sopan santun.

Tujuan utama dalam mengajarkan anak etika sopan santun adalah supaya keterampilan sosial anak menjadi lebih berkembang. Selain itu, etika dan sopan santun akan memudahkan anak saat berinteraksi dengan orang lain, serta anak dapat memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Nah, di usianya yang masih belia, anak lebih mudah dilatih kebiasaan baik karena ia masih memproses semua hal baru dan belum mengerti mana yang benar dan mana yang kurang tepat dilakukan. 

Cara Mengajari Anak Etika Sopan Santun

Etika Sopan Santun

Meski begitu, mengajari anak etika sopan santun tetap saja tidak mudah dilakukan. Sebagai langkah awal, Anda bisa memulainya dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Bicara dengan Lembut

Mulailah dengan membiasakan untuk berbicara dengan lembut dan tidak berteriak di rumah. Dekati anak ketika Anda hendak berbicara, dan sebisa mungkin untuk mengajak anak dalam percakapan ringan tentang aktivitas sehari-hari. Gunakan kata-kata yang sopan dan tidak bermakna kasar, sehingga anak akan menirukan hal yang sama ketika berbicara dengan orang lain nantinya. 

  • Berikan Contoh

Anak yang memiliki etika sopan santun pasti dibesarkan di lingkungan yang mendukung adanya sikap tersebut, terutama di keluarganya. Ketika berusia 2 hingga 4 tahun, anak akan memasuki fase senang meniru, baik itu perilaku, sikap, emosi, dan perkataan dari orang lain yang dilihat dan didengarnya. 

Jadi, apabila Anda ingin memiliki anak dengan sikap sopan dan beretika, sedangkan Anda sendiri tidak memberikan contoh bagaimana melakukannya, maka jangan berharap anak akan tumbuh menjadi pribadi yang Anda inginkan. Pasalnya, mendidik anak paling efektif yaitu dengan memberikan teladan dan contoh nyata di rumah. 

  • Koreksi dan Apresiasi Usahanya

Jangan pernah bosan mengoreksi atau memberikan nasihat pada anak apabila ia menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan kepada orang lain. Hindari memarahi atau bahkan menghukum anak di depan umum karena hal tersebut bisa berdampak negatif pada perkembangan kesehatan mentalnya. 

Tetap beri tahu anak dengan kata-kata dan nada bicara yang lembut. Jaga kontak mata tetap sejajar dengan anak dan sentuh bahunya ketika Anda sedang memberikan arahan yang tepat. Jadi, anak tidak terkesan seperti dimarahi oleh orang tuanya. Sementara itu, jangan lupa untuk memberikan pujian apabila anak berhasil menunjukkan etika sopan santun ketika berinteraksi dengan orang lain. 

  • Biasakan untuk Mengucapkan 3 Kata Ajaib

Cara paling efektif untuk mengajarkan etika dan sopan santun pada anak adalah membiasakan anak memakai 3 kata ajaib dalam berbagai aktivitasnya, yaitu terima kasih, tolong, dan maaf. Apabila anak melakukan kesalahan, ajarkan untuk meminta maaf. Jika ia menginginkan sesuatu, biasakan untuk meminta tolong. Lalu, apabila ia telah mendapatkan bantuan atau diberi sesuatu, ajarkan untuk selalu mengucap terima kasih. 

Ajari secara konsisten dan ingatkan apabila anak lupa mengucapkan 3 kata ajaib tersebut. Lama-kelamaan, anak pun menjadi terbiasa untuk meminta tolong, berterima kasih, dan minta maaf dalam berbagai kondisi ketika bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah. 

  • Gunakan Sapaan yang Baik dan Santun

Terakhir, ajari anak untuk menggunakan sapaan yang baik dan santun. Misalnya memanggil kakak, om, tante, paman, bibi, kakek, atau nenek untuk orang-orang yang lebih tua dan menggunakan sapaan adik untuk orang yang lebih muda usianya darinya. 

Kunci penting dalam melatih anak memiliki etika sopan santun dan rasa hormat adalah disiplin dan konsisten. Jangan lupa untuk meminta dukungan pasangan sehingga Anda lebih mudah mengajari anak melakukan hal-hal yang positif. Eksplor & ketahui lebih lanjut program Sekolah Murid Merdeka!

Semoga bermanfaat.

Categories
Parenting Terbaru

Ibu, Ini 5 Cara agar Anak Mau Belajar Tanpa Harus Dipaksa

Sebagai orang tua, tentu Anda memiliki harapan supaya anak lebih rajin dalam belajar sehingga bisa mendulang prestasi di bidang akademiknya. Terlebih dengan stigma masyarakat yang sering kali menjadi kecerdasan sebagai patokan keberhasilan dan kesuksesan. Mau tidak mau, orang tua akan semakin menuntut anak untuk mau belajar. 

Meski demikian, terkadang kemauan orang tua justru menimbulkan tekanan dan paksaan untuk anak. Alhasil, bukannya mau dan lebih rajin, anak justru menjadi lebih malas belajar. Bahkan, bukan tidak mungkin anak akan merasa stres setiap kali belajar. Lalu, bagaimana orang tua menyikapi hal ini?

Bagaimana Cara Agar Anak Mau Belajar Tanpa Paksaan?

Cara agar Anak Mau Belajar

Membuat anak mau belajar secara sukarela bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar orang tua. Tak jarang, anak justru semakin menolak belajar yang membuat orang tua lepas kendali dan marah. Jika Anda mengalaminya, coba lakukan beberapa cara berikut ini supaya anak mau belajar tanpa harus dipaksa. 

  • Berikan Apresiasi saat Berhasil

Anak suka dipuji dan diapresiasi yang bisa menjadi cara agar anak mau belajar tanpa harus dipaksa. Jangan sungkan untuk memberikan apresiasi dan pujian atas pencapaian atau keberhasilan anak. Bahkan, berikan penghargaan atas usaha yang dilakukannya meski ia salah saat menjawab pertanyaan. Namun, jangan sampai lupa untuk memberikan jawaban yang benar. Dengan begitu, anak menjadi lebih percaya diri dan semangat ketika waktu belajar berikutnya.

  • Berikan dukungan dan Motivasi

Bagi anak, bermain tentu menjadi aktivitas yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan belajar. Nah, di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan. Berikan dukungan dan motivasi pada anak setiap saat sehingga anak selalu menantikan waktu belajar. Jika memang perlu, temani anak ketika ia sedang belajar. Jadi, Anda bisa mengetahui semua pendapat anak dan membantu mencari jawaban apabila anak menemukan soal yang tidak diketahuinya. 

  • Menawarkan Empati saat Anak Gagal

Terkadang, anak tidak selalu mendapatkan keberhasilan. Tidak masalah, karena kegagalan membuatnya tahu bahwa terkadang anak harus mencoba lebih keras lagi nantinya. Sebagai orang tua, berikan empati terhadap kegagalan yang anak alami. Berikan dukungan dan semangat untuk membesarkan hatinya, sehingga anak tidak menyerah dan mau terus berusaha. Sebab, saat mengalami kegagalan, tidak ada yang lebih baik bagi anak daripada pelukan hangat dan motivasi dari ayah dan ibunya. 

  • Buat Belajar Jadi Menyenangkan

Sering meluapkan emosi atau marah saat menemani anak belajar menjadi tindakan yang bisa mengakibatkan anak semakin malas belajar. Sebab, baginya, situasi belajar menjadi sangat tidak menyenangkan. Bisa jadi, anak justru menjadi takut setiap Anda memintanya untuk belajar. Alih-alih marah dan selalu emosi saat meminta anak belajar, Anda bisa mencoba membuat suasana belajar menjadi menyenangkan sebagai cara agar anak mau belajar

Bagaimana caranya? Tidak sulit, kok. Anda dapat mengizinkan anak untuk bermain di sela waktu belajarnya. Misalnya, beristirahat selama 10 menit saat belajar yang bisa digunakan untuk melakukan hal yang disukainya. Dengan begitu, anak akan mendapati bahwa ia tetap dapat bermain meski sedang belajar dan membuatnya jadi lebih menyukai aktivitas ini.

  • Ikuti Gaya Belajar Anak

Anak tidak betah belajar dengan duduk di kursi dan di hadapan meja? Mungkin memang bukan begitu gaya belajar anak. Perlu diingat bahwa perkembangan zaman dan teknologi membuat terjadinya pergeseran kebiasaan. Belum lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan digital yang membuat semua hal sekarang menjadi semakin mudah dilakukan. 

Coba perhatikan, apakah anak lebih nyaman belajar sambil mendengarkan musik? Atau, apakah anak lebih mudah memahami materi pelajaran dengan bantuan video? Cara agar anak mau belajar satu ini sayangnya tidak banyak diterapkan oleh orang tua. Alhasil, anak tidak menemukan kenyamanan saat belajar dan menjadi tertekan.

Sebisa mungkin, hindari memarahi atau bahkan menggunakan kekerasan pada anak yang tidak mau belajar. Sebab, hal itu justru membuatnya semakin malas dan merasa belajar adalah suatu hal yang terpaksa harus dilakukannya agar orang tuanya tidak marah-marah. Pastinya, sabar, disiplin, dan pantang menyerah akan menjadi langkah terbaik saat Anda menerapkan cara agar anak mau belajar di rumah. Eksplor lebih lanjut program Sekolah Murid Merdeka dengan unduh booklet untuk mengetahui lebih dalam tentang program, metode belajar, praktik belajar, kurikulum, dan segala informasi lainnya tentang SMM!